Menjadi seorang pemimpin bukanlah perkara yang mudah apalagi jika memimpin kelompok yang besar misal menjadi kepala pada sebuah daerah. Dapat kita saksikan banyak pemimpin di negara ini yang terjegal karena ulahnya sendiri. Katakanlah si Aceng Fikri mantan bupati Jawa Barat karena kasus nikah sirinya berbuntut panjang. Sampai mencopot jabatannya dari bupati tanggal 25 Februari 2013.
Banyak calon pemimpin bertopeng sejuta kebaikan agar kelak dapat dipih. Lihat saja bagaimana keadaan saat menjelang pemilu. Mereka yang semula diam-diam saja langsung terjun ke hadapan masyarakat dengan menjanjikan banyak hal. Menjadi pemimpin dengan menjual kata-kata dan uang.
Ya uang, mereka membayar agar dipilih. Hal ini terjadi di desa kakak saya tinggal. Mereka mengorganisir beberapa orang untuk melaksanan kegiatan tersebut. Mencatat setiap nama penduduk yang akan memilihnya lalu membayar Rp 20.000. Karena kebodohan rakyat sendiri, mereka telah tertipu.
Kriteria Menjadi Pemimpin
Menurut saya hanya ada dua hal yang harus dipenuhi untut menjadi seorang pemimpin. Rakyat tidak banyak menuntut, mereka hanya menginginkan dua hal dari seorang pemimpin yaitu amanah dan berpengetahuan (ilmu) dalam tugas kepemimpinannya. Dua hal sederhana yang sulit dijalankan ini cukup mewakili seluruh kriteria seorang pemimpin.
Amanah akan membuat seseorang menuruti peraturan dan permintaan rakyat. Tidak membelot apalagi menjadi koruptor, pekerjaan kotor yang paling dibenci rakyat. Sementara, pengetahuannya akan mendampingi sikap amanah. Paham yang mana yang harus dilakukan atau tidak, ulet, berintegritas, dan seluruh kriteria seorang pemimpin masuk kedalam 'berpengtahuan'.
Mencari pemimpin sulit, tetapi masyarakt sendiri malah memilih pemimpin yang obral janji. Bodoh dari rakyat, untuk rakyat dan rakyat tertipu. Dilema sendiri.
Tweet |
laki2 lebih berat tanggung jawabnya karena juga memimpin keluarga nantinya :P *gaknyambung
ReplyDeletetesting
Delete